Minggu, 16 Januari 2022

0

Organ Pernapasan Manusia

Respirasi (pernapasan) adalah proses pertukaran gas yang terjadi didalam tubuh. Respirasi ada 3 yaitu bernapas, respirasi internal dan respirasi eksternal. Bernapas atau ventilasi paru-paru adalah menghirup udara (inhalasi) dan menghembuskan udara (ekhalasi) yang melibatkan pertukaran udara antara atmosfer dengan alveolus paru – paru. 

Respirasi eksternal adalah pertukaran gas antara alveolus dengan darah dalam kapiler paru – paru, darah dalam kapiler paru – paru mengikat O2 dari alveolus dan melepas CO2 menuju alveolus. Respirasi internal adalah pertukaran gas antara darah dalam kapiler jaringan dengan sel – sel atau jaringan tubuh, darah mengikat O2 dan melepas CO2. 

Dalam sel tubuh, O2 digunakan dalam reaksi metabolisme yang menghasilkan energi berupa ATP dan zat sisa berupa CO2. Repirasi metabolisme ini disebut dengan respirasi seluler. 

Secara struktural, sistem pernapasan tersusun atas 2 bagian yaitu 1). Sistem pernapasan bagian atas : rongga hidung dan faring 2). Sistem pernapasan bawah : laring, trakea, bronkus dan paru – paru. 

Secara fungsional, sistem pernapasan tersusun atas 2 bagian yaitu,

1). Zona penghubung : rongga dan saluran yang saling terhubung dari luar dan dari dalam paru – paru; meliputi : hidung, faring, laring, trakea, bronkus dan bronkiolus; fungsinya : menyaring, menghangatkan, melembapkan dan menyalurkan udara menuju paru – paru. 

2). Zona respirasi : tersusun atas alveolus yaitu jaringan dalam paru – paru berperan dalam pertukaran gas. Sistem respirasi manusia tersusun atas hidung, faring (tenggorokan), laring (ruang suara), trakea (batang tenggorokan), bronkus, bronkiolus, alveolus dan paru – paru.




Rongga hidung : organ yang berhubungan langsung dengan dunia luar, terdiri atas rambut hidung, selaput lendir dan konka. Rambut hidung berfungsi menyaring debu atau kotoran; selaput lendir berfungsi memerangkap benda asing seperti debu, bakteri dan virus; konka mengandung kapiler darah berfungsi menyamakan suhu udara dengan tubuh.

 Faring : organ pernapasan yang letaknya dibelakang (posterior) rongga hidung hingga rongga mulut dan diatas (superior) laring; tersusun atas otot rangka yang dilapisi membran mukosa; kontraksi otot rangka membantu dalam proses menelan makanan. 

Faring berfungsi jalur keluar masuknya udara dan makanan, ruang resonansi suara dan tempat tonsil yang berfungsi pada reaksi kekebalan tubuh dalam melawan benda asing. Berikut bagian – bagian rongga hidung, faring dan laring


Trakea : saluran yang menghubungkan laring dengan bronkus; tersusun atas cincin – cincin tulang rawan dan selaput lendir yang terdiri atas jaringan epitel bersilia. Silia berfungsi menyaring benda asing yang masuk saluran pernapasan. 

Bronkus : cabang dari trakea, menghubungkan trakea dengan bronkiolus; bronkus memasuki paru – paru kanan dan paru – paru kiri; tersusun atas tulang rawan yang bentuknya tidak teratur dan berselang – seling dengan otot polos. Bronkiolus : cabang bronkus yang berukuran 0,5 – 1 mm. 

Paru – paru : organ utama pernapasan, mempunyai selaput rangkap 2 (pleura); pleura berfungsi melindungi paru – paru dari gesekan dalam mengembang dan mengempis; terdapat alveolus yang tersusun atas satu lapis sel epitel. Paru – paru dibagi jadi 2 yaitu paru – paru kanan (pulmo dexter) terdiri dari 3 lobus dan kiri (pulmo sinister) terdiri dari 2 lobus. 

Alveolus : berupa gelembung – gelembung yang memudahkan pertambahan luas permukaan untuk proses pertukaran gas; didalam alveolus terjadi pertukaran gas O2 dengan CO2, luas permukaannya 100 kali luas permukaan tubuh manusia sehingga penyerapan oksigen lebih efisien. 


Sumber:https://wirahadie.com/sistem-pernapasan-manusia/



Kamis, 13 Januari 2022

0

Tekanan gas pada Proses Pernapasan Manusia


tekanan gas pada pernapasan manusia

Dalam paru – paru, terdapat bagian bernama alveolus yang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas O2 dan gas COsecara difusi. Terdapat perpindahan zat terlarut dari daerah berkonsentrasi dan bertekanan parsial tinggi ke daerah berkonsentrasi dan bertekanan parsial rendah.

Apakah Yang Dimaksud Dengan Tekanan Parsial  ?

Tekanan parsial adalah tekanan yang diberikan oleh gas tertentu dalam campuran gas tersebut yaitu tekanan gas Odan gas COyang terlarut dalam darah.

Pada sistem peredaran darah, darah yang masuk ke paru – paru melalui arteri pulmonalis memiliki tekanan parsial gas Oyang lebih rendah dan tekanan parsial gas COlebih tinggi daripada udara dalam alveoli.

Ketika darah memasuki kapiler alveoli, gas COdalam darah berdifusi menuju alveoli dan gas Odalam alveoli berdifusi ke dalam darah. Akibatnya, tekanan parsial gas Odalam darah naik sehingga darah banyak mengandung gas O2 dan  tekanan parsial gas COturun sehingga darah mengandung sedikit gas CO2.

Selanjutnya, darah menuju jantung kemudian dipompa ke seluruh tubuh. Ketika darah di jaringan tubuh, gas Odalam darah berdifusi menuju jaringan tubuh. Kandungan gas COdalam jaringan lebih besar dari kandungan jaringan dalam darah, sehingga gas COdalam jaringan tubuh berdifusi kedalam darah.Setelah melepas gas Odan gas COdari jaringan, darah kembali ke jantung dan dipompa lagi ke paru – paru.

Sumber:https://gurune.net/tekanan-gas-pada-proses-pernapasan-manusia-materi-ipa-smp-kelas-8/

0

Tekanan Darah pada Sistem Peredaran Darah Manusia

Darah pada manusia berfungsi untuk mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh bagian tubuh melalui pembuluh darah . Peredaran darah agar mencapai ke seluruh bagian tubuh memerlukan tekanan. Tekanan yang terdapat pada pembuluh darah memiliki prinsip kerja seperti hukum Pascal. Hal ini karena tekanan pada pembuluh darah merupakan tekanan yang berada pada ruang tertutup.Tekanan pada pembuluh darah berprinsip kerja seperti hukum pascal. Ketika jantung memompa darah, darah mendapat dorongan sehingga dapat mengalir melalui pembuluh darah kemudian memberi dorongan pada pembuluh darah yang disebut tekanan darah.

Agar tekanan darah tetap terjaga, maka pembuluh darah harus terisi penuh oleh darah. Bila terjadi kehilangan darah akibat kecelakaan atau penyakit, tekanan darah dapat hilang, sehingga darah tidak dapat mengalir menuju sel-sel di seluruh tubuh. Akibatnya, sel-sel tubuh akan mati karena tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi.

Tekanan darah diukur menggunakan alat sphygmomanometer atau  tensimeter.

Pengukuran Tekanan darah

Tekanan darah diukur dalam pembuluh nadi (arteri) yang terdapat di lengan atas. Tekanan darah yang normal berkisar antara 120/80 mmHg.

Angka pertama disebut angka sistol menunjukkan tekanan saat bilik berkontraksi dan darah terdorong keluar dari bilik jantung melalui pembuluh arteri.Angka kedua disebut angka diastole yaitu yang lebih rendah adalah hasil pengukuran tekanan saat bilik relaksasi dan darah masuk menuju bilik jantung, tepat sebelum bilik-bilik ini berkontraksi lagi,

Menurut Pascal tekanan yang diberikan kepada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan besar yang sama. Dengan demikian, tekanan darah yang berada pada bagian aorta, akan sama dengan tekanan yang ada pada arteri atau pembuluh nadi yang ada di lengan atas atau di bagian tubuh yang lainnya.

Sumber:https://gurune.net/tekanan-darah-pada-sistem-peredaran-darah-manusia-materi-ipa-smp-kelas-8/

0

Pengangkutan Air dan Nutrisi pada Tumbuhan

  Akar tersusun dari beberapa jaringan yang teroganisir untuk melakukan fungsi-fungsi tertentu. Adapun fungsi akar sendiri adalah;

  1. Menyerap unsur-unsur hara yang berada dalam tanah;
  2. Menegakkan berdirinya batang tanaman;
  3. Mengangkut unsur hara sampai ke batang;
  4. Beberapa akar berfungsi untuk menyimpan makanan.
pada tumbuhan monokotil mempunyai perakaran serabut dimana hampir semua akarnya tumbuh dari pangkal batang dengan diameter yang nyaris sama. Sementara pada tumbuhan dikotil mempunyai sistem perakaran tunggang dimana akar primer bercabang-cabang, dari pangkal sampai keujung semakin kecil. Pada akar monokotil dan dikotil yang belum mengalami pembesaran sekunder tersusun dari jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele). Pada tumbuhan yang mengalami pembesaran sekunder, jaringan penyusun tubuhnya juga bertambah, yaitu dengan adanya kayu dan kulit sekunder, adanya felogen yang menghasilkan feloderm dan felem (gabus).

1. Epidermis akar
Pada irisan melintang akar, tampak satu lapis sel yang tersusun pada lapisan terluar yang disebut epidermis. Di dekat ujung akar terdapat rambut akar, yaitu tonjolan dari epidermis yang berfungsi untuk memperluas permukaan akar, sehingga mempercepat penyerapan zat hara dari dalam tanah. Semakin jauh dari ujung akar, bulu akar lenyap. Epidermis umumnya dilapisi dengan zat gabus yang tidak berfungsi untuk penyerapan zat, tetapi berfungsi sebagai pelindung sel-sel dibawahnya.

2. Korteks
Korteks termasuk jaringan parenkim yang tersusun dari beberapa sel dibawah jaringan epidermis. Korteks berfungsi untuk meneruskan pengangkutan zat hara yang telah di absorpsi oleh epidermis menuju ke silinder pusat melalui endodermis. Pada beberapa tumbuhan, korteks berfungsi untuk menyimpan zat tepung.
3. Endodermis
Endodermis tersusun dari satu lapis sel dibawah korteks. Penebalan zat gabus pada dinding sel yang tegak lurus silinder pusat berbentuk pita yang disebut pita kaspari, yang tidak dapat di tembus oleh air. Dengan penebalan zat gabus ini, endodermis berfungsi mengatur masuknya air dan zat terlarut kedalam silinder pusat. Pada monokotil penebalan dinding sel endodermis berbentuk huruf U sehingga tidak dapat berfungsi untuk transfor air menuju ke silinder pusat. Untuk fungsi tersebut tumbuhan monokotil mempunyai sel endodermis khusus yang disebut sel penerus yang dindingnya tidak mengalami penebalan

4. Silinder pusat (Stele)
Silinder pusat tersusun dari jaringan-jaringan yang berada dalam jaringan endodermis. Jaringan terluar disebut perisikel atau perikambium. Sel-sel yang berhadapan dengan xilem dapat bersifat meristem dan membelah diri untuk pembentukan cabang akar. Berkas pengangkutan terdiri atas xilem dan floem. Xilem menerima zat hara dari endodermis dan diteruskan ke xilem pada batang. Pada dikotil terdapat kambium yang memisahkan xilem dan floem. Kambium selalu membelah diri membentuk jaringan sekunder termasuk xilem dan floem sekunder, sehingga menyebabkan pertumbuhan sekunder.
Pada irisan membujur tampak ujung akar dilindungi oleh kaliptra yang dibentuk oleh kelompok sel pemula (titik tumbuh). Pada monokotil, kelompok sel pemula yang membentuk kaliptra disebut kaliptrogen, sehingga batas antara ujung akar dengan kaliptra sangat jelas. Pada kaliptra biasanya terdapat sel kolumela yang berisi butir tepung dan diduga mempengaruhi arah pertumbuhan akar. Kelompok sel pemula yang lain merupakan titik tumbuh yang membentuk jaringan-jaringan pada akar.

Nah jaringan-jaringan itulah yang akan dilalui oleh air ketika masuk ke dalam tumbuhan. 

Pertama-tama, air diserap oleh rambut-rambut akar. Kemudian, air masuk ke sel epidermis melalui proses secara osmosis. Selanjutnya, air akan melalui korteks. Dari korteks, air kemudian melalui endodermis dan perisikel. Selanjutnya, air masuk ke jaringan xilem yang berada di akar. Setelah tiba di xilem akar, air akan bergerak ke xilem batang dan ke xilem daun!

Tumbuhan tidak mempunyai mekanisme pemompaan cairan seperti pada jantung manusia. Lalu, bagaimanakah air dapat naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi? Perhatikan Gambar berikut tentang pergerakan air dari akar menuju daun!
Air dapat diangkut naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya daya kapilaritas batang. Sifat ini seperti yang terdapat pada pipa kapiler. Pipa kapiler memiliki bentuk yang hampir menyerupai sedotan akan tetapi diameternya sangat kecil. Apabila salah satu ujung pipa kapiler dimasukkan ke dalam air, air yang berada pada pipa tersebut akan lebih tinggi daripada air yang berada di sekitar pipa kapiler. Begitu pula pada batang tanaman, air yang berada pada batang tanaman akan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan air yang berada pada tanah.

Daya kapilaritas batang dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi. Kohesi merupakan kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang sejenis. Adhesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang tidak sejenis. Melalui gaya adhesi, molekul air membentuk ikatan yang lemah dengan dinding pembuluh. Melalui gaya kohesi akan terjadi ikatan antara satu molekul air dengan molekul air lainnya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya tarik-menarik antara molekul air yang satu dengan molekul air lainnya di sepanjang pembuluh xilem.
Selain disebabkan oleh gaya kohesi dan adhesi, naiknya air ke daun disebabkan oleh penggunaan air di bagian daun atau yang disebut dengan daya isap daun. Air dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Pada daun, air juga mengalami penguapan. Penguapan air oleh daun disebut transpirasi. Penggunaan air oleh bagian daun akan menyebabkan terjadinya tarikan terhadap air yang berada pada bagian xilem sehingga air yang ada pada akar dapat naik ke daun.
Semua bagian tumbuhan, yaitu akar, batang, daun, dan bagian lainnya memerlukan nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian tumbuhan terpenuhi, maka dibutuhkan suatu proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino ke seluruh tubuh tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan terjadi melalui pembuluh floem. Pengangkutan zat-zat hasil fotosintesis dimulai dari sumbernya, yaitu daun (daerah yang memiliki konsentrasi gula tinggi) ke bagian tanaman lain yang dituju (daerah yang memiliki konsentrasi gula rendah) dengan dibantu oleh sirkulasi air yang mengalir melalui pembuluh xilem dan floem.

Sumber:https://www.mediamengajar.com/2018/03/pengangkutan-air-dan-nutrisi-pada-tumbuhan.html
0

Tekanan zat padat

 

Tekanan Zat Padat

Tekanan zat padat berbanding lurus dengan besar Gaya. Artinya, semakin besar Gaya (dorongan) yang diberikan, semakin besar juga tekanan yang dihasilkan. Sebaliknya, tekanan berbanding terbalik dengan Luas Bidang tekan. Maksudnya, semakin besar luas bidang tekan suatu benda maka semakin kecil tekanan yang dihasilkan.Itulah sebabnya mengapa atraksi sulap duduk di atas bangku yang memiliki banyak paku dapat dilakukan. Karena permukaan pakunya sangat luas, sehingga tekanannya lemah. Akibatnya paku tidak menancap ke bagian tubuh pesulapnya. Hal tersebut tentunya berbeda jika paku hanya menyelubungi sebagian kecil permukaan tubuh, apalagi hanya satu buah. Paku tersebut akan menembus tubuh karena tekanannya sangat kuat.

Rumus Tekanan Zat Padat

Konsep tekanan sama dengan penyebaran gaya pada luas suatu permukaan. Sehingga, apabila gaya yang diberikan pada suatu benda (F) semakin besar, maka tekanan yang dihasilkan akan semakin besar. Sebaliknya, semakin luas permukaan suatu benda, tekanan yang dihasilkan semakin kecil. besaran tekanan dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut:




Sumber:https://serupa.id/tekanan-zat-padat-cair-gas-serta-penerapannya-dalam-kehidupan/

0

Tekanan zat cair

 Pengertian Tekanan Hidrostatis

Tekanan hidrostatis adalah tekanan dari zat cair ke semua arah pada suatu benda. Tekanan ini terjadi karena adanya gaya gravitasi. Gaya gravitasi menyebabkan berat partikel air menekan partikel yang ada di bawahnya, Alhasil, partikel-partikel yang ada di bawah akan saling makan hingga dasar air. Hal ini membuat tekanan di bawah lebih besar daripada tekanan yang ada di atas. Secara definisi, tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada pada zat cair terhadap suatu luas bidang tekan, pada kedalaman tertentu. Kasarnya, setiap jenis zat cair, akan memberikan tekanan tertentu, tergantung dari kedalamannya. Sebab itulah, saat berenang atau menyelam di permukaan dangkal lebih mudah daripada menyelam di kedalaman tertentu. Karena semakin banyak volume air yang ada di atas maka semakin besar pula tekanan yang air berikan pada tubuh.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi Tekanan Hidrostatis

1. Masa Jenis Zat Cair

jika massa jenis suatu zat cair makin besar massa jenis, maka akan semakin besar pula tekanan hidrostatisnya. Misalnya, ada tiga jenis zat cair, yaitu air, minyak, dan larutan garam yang dimasukkan ke tiga wadah yang terpisah. Saat kita menunjuk titik dengan kedalaman yang sama pada masing-masing cairan, maka efeknya akan berbeda. Tekanan hidrostatis pada titik larutan garam akan lebih besar daripada air biasa. Sementara, tekanan hidrostatis air akan lebih besar dibanding minyak.

2. Kedalaman Zat Cair (h)

Kedalaman zat cair juga mempengaruhi tekanan hidrostatis pada zat cair. Semakin jauh suatu titik dalam zat cair dari permukaannya, maka akan semakin besar tekanan hidrostatisnya. Maksudnya, tekanan hidrostatis akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya kedalaman titik zat cair.Misalnya, pada sebuah wadah diberi tiga lubang yang posisi ketinggiannya berbeda. Jarak pancaran air pada titik atau lubang yang paling bawah akan lebih jauh daripada titik yang berada si atasnya. Hal tersebut dikarenakan lubang yang paling bawah mengalami tekanan hidrostatis yang paling besar dibanding dua titik lain yang ada di atasnya.

3. Percepatan Gravitasi (g)

Percepatan gravitasi juga dapat mempengaruhi tekanan hidrostatis pada zat cair. Percepatan gravitasi yang dikombinasikan dengan massa jenis zat cair, maka akan menghasilkan besaran berat zat cair (S).

Penerapan Tekanan Hidrostatis dalam Kehidupan Sehari-hari

Sebenarnya ada banyak sekali contoh dari tekanan hidrostatis yang biasa kita temui di kehidupan sehari-hari. Namun, kerap kali kita tidak menyadari bahwa kejadian tersebut merupakan contoh dari  tekanan hidrostatis. Berikut ini beberapa contohnya agar kita makin memahami mengenai materi tekanan zat cair diam ini:

1. Ketika kita menyelam di laut atau kolam, maka kita akan merasakan tekanan hidrostatis yang semakin besar jika kita menyelam semakin dalam.

2. Dasar bendungan pada bagian bawah akan semakin tebal guna menahan tekanan zat cair yang semakin ke bawah semakin besar.

Dalam pemasangan infus, semakin tinggi posisi botol infus, maka akan semakin besar tekanan yang terjadi. Hal ini membuat cairan infus dapat lebih mudah masuk ke aliran darah.

Rumus Tekanan Hidrostatis

Tekanan hidrostatis pada titik kedalaman berapa pun tidak dipengaruhi oleh berat air, luasan permukaan air, ataupun bentuk bejana air. Tekanan hidrostatis menekan ke segala arah. Satuan tekanan adalah newton per meter kuadrat (N/m2) atau Pascal (Pa). Rumus tekanan hidrostatis diformulasikan dengan:


Jadi semakin besar jarak titik ukur dengan permukaan air, maka akan semakin besar tekanan hidrostatis pada titik tersebut. Fenomena ini dapat dilihat pada gambar di bawah di mana semakin besar ketinggian air, maka akan semakin besar pula tekanan hidrostatis di dasar bejana. Akibatnya, air akan muncrat lebih jauh pada bejana sebelah kanan karena tekanan yang lebih tinggi dibandingkan bejana di sebelah kiri.



Rumus di atas digunakan untuk mengetahui nilai tekanan hidrostatis pada bejana tertutup (contohnya: tekanan pada titik tertentu pada air di dalam botol tertutup, tangki air atau tong air yang tertutup).

Jika kita ingin menghitung besar total tekanan pada suatu titik di bawah permukaan air pada tempat terbuka seperti pada danau dan laut dan segala kontainer/wadah terbuka, maka kita perlu menambahkan besar tekanan atmosfer pada perhitungan. Sehingga, total tekanan hidrostatis pada kondisi terbuka adalah sama dengan tekanan hidrostatis air pada titik tersebut ditambah besar tekanan yang bekerja pada permukaan air yang dirumuskan dengan:

Di mana nilai P0 adalah tekanan di permukaan air yang nilainya 

Sumber:https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/tekanan-hidrostatis-dan-penerapan-dalam-kehidupan-sehari-hari

 


Jumat, 07 Januari 2022

0

Tekanan GAS

Pengertian Tekanan Gas

Tekanan zat gas merupakan tekanan yang terjadi pada suatu gas yang disebabkan baik oleh faktor alam maupun faktor buatan.

Seluruh planet bumi dilapisi oleh suatu lapisan udara tipis yang memiliki berat tertentu. Berat udara yang melapisi permukaan bumi ini juga dipengaruhi oleh adanya gaya tarik gravitasi bumi.Setiap apapun yang memiliki bobot atau berat maka tentu memiliki tekanan sebagaimana gas.

Hukum Tekanan Zat Gas

Hukum tekanan zat gas dinyatakan oleh seorang ilmuwan Fisika asal Inggris bernama Robert Boyle yang berkata bahwa, “hasil kali dari volume gas dan tekanan di ruang yang tertutup selalu bernilai tetap selama suhu dari gas tersebut tetap alias tidak berubah-ubah.

Pernyataan tersebut dikenal dengan Hukum Boyle. Hukum Boyle dapat ditulis dalam bentuk rumus berikut ini :

pV = c

Keterangan :

-P adalah tekanan
-V adalah volume

-c adalah bilangan tetap (konstanta)

Karena pV=c, berarti

p1.V1 = p2.V2

Keterangan :

-p1 adalah tekanan udara awal

-V1 adalah volume udara awal

-p2 adalah tekanan udara akhir

-V2 adalah volume udara akhir 

Alat Untuk Mengukur Tekanan Zat Gas

1.Manometer Raksa Terbuka
Manometer raksa terbuka adalah sebuah tabung U yang kedua ujungnya terbuka. Salah satu kaki manometer raksa terbuka dibiarkan terbuka agar berhubungan dengan udara luar sedangkan kaki lainnya pada suatu ruang yang akan diukur tekanan gasnya. Untuk menghitung tekanan gas memakai manometer terbuka persamaan yang digunakan :
Pgas = Pbar + h



Jika permukaan raksa dalam kaki yang terbuka lebih tinggi dari permukaan kaki lainnya, maka tekanan gasnya adalah :

pgas=(pu+h) cmHg.

Jika permukaan raksa dalam kaki terbuka lebih rendah dari permukaan kaki lainnya maka tekanan gasnya adalah :
pgas=(pu-h)cmHg

Keterangan :

pgas adalah tekanan gas dalam ruang reservoir
pu
adalah selisih tinggi permukaan raksa pada kedua kaki pipa

2.Manometer Raksa Tertutup

Manometer raksa tertutup adalah sebuah tabung yang salah satu ujungnya tertutup. Sebelum dipakai permukaan raksa pada kedua kaki sama tinggi, ujung pipa terbuka di ruang yang akan diukur tekanan gasnya.

 


Dengan demikian dapat disusun persamaan:

Pgas adalah selisih tinggi raksa+ tekanan udara dalam tabung
Pgas adalah h + h1/h2.pu

Keterangan :

- PGAS Adalah Tekanan gas hearts Ruang waduk
- h Adalah Selisih Tinggi permukaan ANTARA kedua kesemek pipa
- h1 Adalah Tinggi Kolom Udara SEBELUM kran Terbuka
- h2 Adalah Tinggi Kolom Udara Sesudah kran Terbuka
- pu Adalah Tekanan Udara Luar

3.Manometer Logam

Manometer logam dipakai untuk mengukur gas atau tekanan uap tinggi, misalnya tekanan dalam ketel uap. Manometer yang banyak dipakai adalah Manometer Bourdon .




Dalam kehidupan sehari-hari kejadian yang berhubungan dengan tekanan zat gas adalah angin. Angin adalah udara yang bergerak dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan lebih rendah. Ahli meteorologi sering memanfaatkan tekanan zat gas untuk meramalkan cuaca.
.

Sumber:https://rumus.co.id/tekanan-gas/




Senin, 03 Januari 2022